Minggu, 14 November 2010
Ice cream dan Diabetes
Akibat komposisinya yang sarat akan energi, protein, dan lemak, terutama lemak jenuh, Ice cream kerap dituding sebagai biang keladi penyebab gigi berlubang atau diabetes.
Penyebab Gigi Berlubang
Penyebab utama terjadinya gigi berlubang adalah difermentasinya sisa-sisa karbohidrat, terutama gula sederhana, yang tertinggal dan menempel pada gigi. Fermentasi yang dilakukan oleh bakteri-bakteri dalam mulut adalah mengubah gula menjadi asam-asam organik yang dapat melubangi gigi dalam jangka waktu lama.
Fermentasi dapat terjadi pada segala jenis karbohidrat. Dengan demikian, makanan apa pun yang mengandung karbohidrat berpotensi untuk menyebabkan gigi berlubang.
Hal yang dapat dilakukan untuk mencegah gigi berlubang adalah dengan menjaga kebersihan mulut dan rajin menggosok gigi, minimal dua kali sehari, setelah sarapan pagi dan sebelum tidur. Gosok gigi atau berkumur air putih sangat dianjurkan untuk dilakukan setelah mengonsumsi makanan berkarbohidrat atau yang manis, termasuk Ice cream.
Penyebab Diabetes
Diabetes melitus adalah suatu kondisi pankreas tidak depat menghasilkan insulin yang cukup bagi tubuh atau berhenti menghasilkan insulin sama sekali. Kekurangan insulin menyebabkan glukosa di dalam darah tidak dapat dikonversi menjadi glikogen atau diserap sel-sel tubuh yang membutuhkan energi.
Dalam ilmu kesehatan, skala yang digunakan untuk mengukur signifikasi efek yang ditimbulkan makanan terhadap penderita diabetes disebut sebagai indeks glisemik. Indeks glisemik (IG) adalah peringkat individual makanan berdasarkan efeksnya terhadap kadar glukosa darah, yang berhubungan dengan waktu pencernaan dan penyerapannya.
IG dari makanan tergantung dari komposisinya, seperi lemak, protein, karbohidrat, dan serat pangan. Makanan berkabohidrat tinggi umumnya memiliki IG tinggi, yang berarti cepat meningkatkan kadar glukosa darah. Penderita diabetes selalu disarankan tidak mengonsumsi makanan yang memiliki IG tinggi agar kadar glukosa darahnya tetap terkendali.
IG memiliki nilai berkisar antara 0 hingga 100 dan diklasifikasikan menjadi tiga tingkatan yaitu tinggi (lebih dari 70), sedang (antara 56-69) dan rendah (kurang dari 55). Makanan yang termauk ber IG tinggi adalah: roti tawar, sari buah segar, sereal sarapan, kentang, kurma, dan pisang. Makanan yang tergolong ber-IG sedang adalah madu, selai, dan kentang yang baru dipanen. Makanan ber-IG rendah adalah buah-buahan, seperti apel, aprikot, ceri, ganggur, jeruk, pear, dan peach, jagung manis, ubi jalar dan kacang-kacangan.
Ice cream merupakan makanan yang mengandung 14-16 persen glukosa. Jumlah yang cukup besar dibandingkan makanan lainnya. Namun, interaksi komponen-komponen di dalamnya menghasilkan Ice cream sebagai makanan yang ber-IG antara 55-57. Berarti Ice cream termasuk makanan ber IG rendah hingga sedang, sehingga aman dikonsumsi penderita diabetes asalkan dalam jumlah wajar. Ice cream tidak memiliki aktivitas peningkatan glukosa darah yang cepat seperti roti, nasi, atau umbi-umbian. (EurekaIndonesia)
Lihat juga :
Soto
Wine
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar